Berita ekstrim kali ini berasal dari di Sendang Plampeyan, Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. YA Qowiyyu merupakan ritual ataupun tradisi yang lahir sejak masa Mataram Islam oleh Kyai Ageng Gribig dalam menyebarkan agama.
Ritual Ya Qowiyyu dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2010, tepatnya hari jumat. Pada ritual tersebut dua gunungan kue apem yang akan disebarkan diarakdari Masjid Gede hingga ke lokasi di Sendang Plampeyan, dan diperkirakan dihadiri oleh kurang lebih 50 ribu orang.
Kompas.com memberitakan bahwa Massa yang datang dari berbagai daerah di Surakarta tersebut sudah menunggu di bawah panggung untuk merebutkan kue apem yang totalnya sekitar 4,5 ton.
Menurut Suharji, tradisi Ya-Qiwiyyu dengan penyebaran kue apem dilakukan ketika Kiai Ageng Gribig datang dari shalat Jumat di Mekah dengan membawa oleh-oleh sepasang kue apem. Padahal, dua kue itu, jika dibagikan kepada para santrinya tidak akan cukup.
Oleh karena itu, dua kue apem tersebut dihancurkan dengan adonan tepung beras lalu dibuat kue apem yang dibagikan kepada para santrinya dan tradisi itu dilakukan masyarakat setempat hingga sekarang. "Kue apem yang disebarkan kepada masyarakat tahun ini, sebanyak 4,5 ton atau sekitar 38 ribu kue apem," katanya.
Menurut dia, tradisi Ya-Qiwiyyu menurut keyakinan warga sekitar, jika mereka mendapatkan kue apem sebagai barokah. Kue apem itu, lalu dibawa pulang untuk ditanam di sawah mereka supaya menjadi subur sehingga kehidupan mereka menjadi sejahtera dan makmur.
Sementara massa selain merebutkan kue apem, mereka sebagian juga ada yang melakukan ziarah di makam Kiai Ageng Gribig yang terletak di sekitar Masjid Gede di desa tersebut. Mereka sampai berdesak-desakan untuk mendapatkan tempat antrean untuk berziarah di makam itu.
Published :
Rating : 4.5
No comments:
Post a Comment